Wednesday, December 28, 2011

Cinta Itu Sebuah Pengorbanan


Kehidupan masa remaja adalah kehidupan yang tidak jauh dari masalah percintaan. Masalah yang bisa dibilang rumit dan membuat banyak orang galau. Terutama saat-saat dimana harus merasa kehilangan seseorang yang pernah berarti, kegalauan itu pasti datang. Keyla, cewe manis yang baru saja mengalami hal buruk itu, diputusin pacarnya. Bukan hanya diputusin, tapi dia diselingkuhin. Itu membuatnya galau setiap hari.

Hari ini adalah hari pertamanya memasuki semester 3 di kampusnya.
"Keylaaaaa! Sumpah, kangen banget gue sama lo!" Teriak Rasya, sahabat Keyla dari awal masuk kuliah.
"Rasyaaaa! Gue juga ih kangen banget sama lo! Jahat banget lo liburan ga main ke Jakarta. Bandung terus"
"Haha makanya lo dong yang main ke Bandung. Ga bosen di Jakarta? Suram cuuu"
"Ih tengil banget ini anak Bandung. Eh lo sendirian aja nih Sya? Tumben lo ga bbm gue"
"Pending tau! Gue juga lagi nunggu temen gue nih. Mau balikin kamera. Kemaren gue pinjem, tapi lupa balikin haha"
"Siapa Sya? Cowo ya? Ah modus itu. Bilang aja mau ngedeketin"
"Rasya" teriak seorang cowo dari ujung lorong kampusnya.
"Eh Rendra, nih kamera lo"
Ternyata Rendra, teman SMP Rasya di Bandung. Cowo yang berbadan besar dan kekar ini termasuk cowo baik yang mudah bergaul.
"Oke, makasih, Sya. Gue masuk kelas dulu ya" Rendra langsung pergi meninggalkan Rasya dan Keyla.
"Dia Rendra, Key. Temen SMP gue waktu di Bandung. Bukan gebetan gue." Rasya menjelaskan kepada Keyla sambil berjalan ke ruang kelas mereka. Di perjalanan menuju kelas, mereka tidak berhenti bercerita, sampai beberapa kali mereka tertawa sangat lepas tanpa mempedulikan orang di sekitarnya.

Jam kuliah sudah berakhir. Seperti biasa, sebelum pulang ke rumah, Keyla singgah sebentar di kosan Rasya sambil menunggu jalanan tidak macet lagi. Yah, namanya juga Jakarta. Setelah kira-kira habis Maghrib, Keyla siap-siap untuk pulang ke rumahnya. Saat Keyla mau membuka pintu, dia berpapasan dengan Rendra. Tapi kejadian itu hanya seperti angin lalu. Keyla melanjutkan jalannya ke tempat dia menunggu angkutan umum untuk ke rumahnya.

"Rasya, itu temen lo yang tadi siang kan ya?" Tanya Rendra
"Keyla? Iya, Ndra. Kenapa?"
"Kok gue baru liat ya? Lo punya temen lucu ga ngenalin sih"
"Yeee lo aja tuh yang dulu sibuk nyari cewe, lupa sama gue. Lagian dulu tuh dia masih punya cowo. Nah beruntung lo ketemu dia pas dia lagi jomblo."
"Baru putus? Wah kesempatan emas ini buat deketin cewe lagi galau."
"Serius lo mau deketin? Jangan macem-macem lo ya sama sobat gue. Awas lo bikin dia tambah galau."
"Tenang, Sya. Kaya baru kenal aja lo sama gue. Sini bagi nomer atau pinnya"
"Usaha bos, cari sendiri. Badan doang gede, usaha ga ada"
"Bantuin aja dulu, usaha mah nanti klo udah dapet nomernya"
"Cari sendiri laaah. Udah ah balik lo, mau tidur gue. Cape nih abis belajar seharian" Kata Rasya sambil mendorong Rendra ke arah pintu. Rendra pun kembali ke kosannya dan Rasya langsung tidur.

Keesokan harinya di kantin kampus,
"Keyla, Keyla!" Sapa Rendra sambil melambai-lambaikan tangannya memberi tanda.
"Eh, Rendra kan ya? Ada apa?" Jawab Keyla dengan nada sopan.
"Liat Rasya ga? Ada perlu nih. Tadi gue hubungin, nomernya ga aktif. Error mungkin."
"Tadi ada kok, dia lagi ke sekdos dulu mau ngasih tugas susulan. Tadi dia telat masuk soalnya."
"Oh gitu. Nanti klo dia udah dateng, tolong kabarin gue ya, Key?"
"Oke, nanti gue bilang Rasya deh dicariin sama Rendra."
"Gue minta pin lo deh, biar nanti lo kabarin gue aja"
"Oh, yaudah." Keyla memberikan pinnya ke Rendra. Itu berarti Rendra berhasil mendapatkan pin Keyla. Rendra memang cukup berpengalaman dalam hal ini. Rendra pun segera pergi sebelum Rasya datang. Tak lama kemudian Rasya datang.
"Sya, dicariin tadi sama Rendra, katanya klo lo udah dateng, gue disuruh bbm dia" kata Keyla dengan polosnya.
"Hah? Вbm? Ah modus itu. Kena aja lo dimodusin sama Rendra. Jelas-jelas tadi pagi gue berangkat nebeng motor dia hahaha" Rasya melanjutkan ceritanya sambil tertawa. Dia menceritakan tentang percakapannya dengan Rendra semalam. Keyla cuma angguk-angguk seperti anak kecil yang sedang mendengarkan dongeng.

"PING!!! " Handphone Keyla bergetar, tanda ada seseorang yang mengirimkan pesan. Ternyata Rendra.
"Malam Keyla"
"Malam Rendra :) Ada apa? Gue lagi ga sama Rasya hehe"
"Gue ga nyariin Rasya, Key. Gue mau ngobrol sama lo. Boleh?"
"Oh iya iya hehe ngobrol apa, Ndra?"
Semalaman itu mereka ngobrol melalui dunia maya. Sampai akhirnya Keyla ketiduran.
Saat bangun tidur, Keyla sedikit kaget dengan ulah Rendra yang mengirim pesan "Selamat pagi, cantik :) bagaimana tidurnya semalam?"
"Pagi :)" balas Keyla singkat.
Keyla menghembuskan nafas panjang, mempersiapkan diri untuk menghadapi harinya. Dia bergegas untuk mandi, sarapan, lalu siap berangkat ke kampusnya.
"Keyla berangkat ya, Bun" kata Keyla sambil mencium pipi bundanya.
"Hati-hati ya, Key." Jawab bunda.
Seperti biasa, Keyla berjalan menuju pangkalan bis yang ke arah kampusnya.
Sesampainya di kampus, Keyla langsung mencari Rasya dan menceritakan tentang Rendra.
"Terus lo gimana Key?" Tanya Rasya
"Gimana apanya, Sya? Ah lo tau kan gue masih trauma sama cowo. Takut disakitin lagi, Sya"
"Mau sampe kapan? Yakin ga mau nyoba buka hati buat Rendra? Move on lah, Key. Cukup lo galau-galau gitu. Ga kangen apa diperhatiin sama cowo?" Rasya mencoba menasihati Keyla sampai akhirnya Keyla mau membuka hatinya untuk Rendra.

Sudah hampir 3 minggu mereka melakukan pendekatan dan hari ini Rendra menyatakan perasaan untuk menjadikan Keyla sebagai pacarnya. Dengan segala persiapan yang cukup istimewa, Rendra memperlakukan Keyla seperti putri raja. Membawa 3 tangkai bunga mawar dan sekotak cupcakes yang berisi 4 buah cakes ber tuliskan "I" "Love" "You" "Keyla". Keyla merasa sangat terkejut dan langsung luluh akan romantisnya Rendra malam itu. Tanpa pikir panjang, Keyla pun menerima Rendra, lalu mereka resmi berpacaran.

Satu tahun setengah mereka menjalani asam manisnya hubungan cinta mereka. Begitu banyak masalah yang mereka hadapi. Masalah utamanya adalah jalan pikir mereka yang selalu bertentangan. Hal itu membuat Keyla dan Rendra sering berdebat, bahkan sesekali bertengkar hebat. Tapi, banyak teman-temannya di kampus yang merasa iri dengan hubungan mereka. Orang lain mengira Keyla dan Rendra selalu bahagia, jarang ada masalah, dan kehidupannya penuh dengan canda tawa. Sedikit ironis sebenarnya.

Saat menuju usia hubungan satu tahun delapan bulan, hubungan mereka semakin bertambah kacau. Ditambah lagi dengan satu masalah baru. Masalah yang benar-benar membuat Keyla berubah 180 derajat.
Saat itu Keyla tidak sengaja membaca sms dari ayah Rendra mengenai perjodohan Rendra dengan salah satu anak dari rekan kerja ayahnya. Keyla sangat tertampar mengetahui berita itu. Keyla tidak tahu harus marah, nangis, atau langsung minta putus. Yang pasti itu membuat Keyla kacau dan merubah sifat Keyla.

Hari ini, mereka merayakan hari jadinya yang ke satu tahun delapan bulan. Dihari itu juga Keyla memberanikan diri untuk bertanya tentang sms ayahnya Rendra.
"Ndra, kamu sayang sama aku? Kamu bahagia pacaran sama aku?" Tanya Keyla yang membuat Rendra sedikit kaget.
"Nanya apa sih kamu. Jelas lah aku sayang sama kamu. Kita sering berantem, tapi aku ga pernah menyesal pacaran sama kamu. Aku selalu bahagia bisa miliki kamu"
"Ayah kamu tau tentang aku? Ayah kamu tau kamu udah punya pacar?"
"Kenapa Key? Kok tiba-tiba kamu nanya gitu?"
"Aku kecewa sama kamu, Ndra. Kamu bisa ya sembunyiin hal yang penting itu dari aku. Itu bukan tentang kamu, Ndra. Itu tentang kita!" Keyla berusaha menahan air matanya.
"Hal apa, Key?" Jawab Rendra dengan wajah panik.
"Kenapa kamu ga pernah bilang klo kamu udah dijodohin? Ternyata ini ya alasan kamu ga pernah bawa aku ke rumah kamu."
"Key, aku sayang kamu. Aku ga mau cerita masalah itu ke kamu karena aku takut kehilangan kamu. Aku mau pertahanin kamu."
"Ndra, kamu pikir aku ga takut? Aku juga takut, Ndra! Dan sekarang aku lebih takut untuk menjalani semuanya bareng kamu, tapi nanti kamu harus menikah dengan wanita pilihan ayah kamu. Aku ga mau, Ndra. Aku ga mau" Kata Keyla sambil menangis.
"Tenang, sayang. Aku tau kok apa yang harus aku lakukan. Aku bakal pertahanin kamu. Percaya sama aku." Rendra menjelaskan dengan sabar sambil memeluk Keyla yang sedang menangis. Tangisan Keyla semakin menjadi dan Rendra semakin sabar menghadapi kerasnya tangisan Keyla.

Malam itu berlalu. Sekarang Rendra sedang di perjalanan menuju Bandung untuk pulang sekaligus bertemu dengan ayahnya. Selama perjalanan, Rendra mempersiapkan kata-kata untuk berbicara kepada ayahnya.
Setelah sampai di rumahnya, Rendra langsung istirahat dan kembali memikirkan apa yang harus dia lakukan besok pagi. Dengan semangat dari Keyla dan nasihat dari Rasya, akhirnya Rendra berani untuk berbicara kepada ayahnya besok pagi.

"Selamat pagi, Rendra" sapa Ibunya Rendra.
"Pagi, Bu. Pagi, Yah." Jawab Rendra sambil berjalan ke arah meja makan.
"Oh iya, Yah, nanti ada yang mau aku bicarakan sama ayah. Tapi nanti aja, Yah, habis makan." Tambah Rendra.

Setelah mereka makan
"Tadi mau bicara apa, Ndra?" Tanya ayah
"Lusa aku mau ajak pacar aku kesini ya, Yah?" Tanya Rendra dengan tegas
"Pacar? Ayah kan sudah bilang, kamu harus pacaran sama Intan. Anaknya rekan bisnis ayah. Ayah ga akan terima pacar kamu untuk datang ke rumah." Jawab ayah dengan nada marah.
"Tapi ayah harus liat dulu pacar aku. Dia baik, manis, menarik, dan dia tau cara membuat aku bahagia, Yah."
"Tau apa dia tentang kebahagiaan kamu? Intan juga cantik, dewasa, pintar, dia jago masak, dan dia pasti lebih baik dari wanita itu."
"Apa dulu ayah sama ibu pernah merasakan perjodohan? Apa yang ayah lakukan kalau pada saat ayah sudah mencintai ibu, tapi kakek melarang karena kakek sudah menyiapkan calon yang sama sekali ayah tidak kenal. Apa ayah akan ikut kata kakek dan meninggalkan ibu? Maaf ayah, Rendra sama sekali tidak bermaksud untuk melawan ayah. Rendra hanya ingin mempertahankan apa yang menurut Rendra baik untuk Rendra. Cinta tidak bisa dipaksa, Yah. Cinta yang murni itu tumbuh dengan sendirinya. Seperti yang aku rasakan saat dekat dengan Keyla, pacar aku."
"Cukup Rendra! Cukup! Ayah tetap setuju kamu sama Intan, bukan Keyla pacar kamu itu! Ayah akan mengundang keluarga Intan untuk makan malam dan menginap dirumah kita besok. Jadi, jangan pernah ajak pacar kamu ke rumah saat Intan disini."
Rendra terdiam, menarik nafas panjang lalu meninggalkan meja makan. Dia masuk ke kamarnya dan segera menghubungi Keyla untuk datang ke Bandung hari ini juga. Sebelum Intan datang.
"Kamu kesini ya, sayang? Semua bisa berubah klo kamu dateng sebelum cewe itu ke rumah aku. Aku yang akan tanggung jawab semuanya. Aku akan melindungi kamu, sayang." Kata Rendra di telepon.

Mendengar kabar itu, Keyla segera menyiapkan barang bawaannya dan segera bergegas ke Bandung. Tanpa pikir panjang, dia meminjam motor kakaknya untuk menghemat waktu perjalanan. Dengan pikiran yang kacau balau, Keyla membawa motornya dengan tidak karuan. Beberapa kali dia hampir menabrak pembatas jalan. Kekacauan hatinya sedikit berkurang saat dia memasuki kota Bandung. Pelan-pelan dia mengeluarkan handphonenya untuk memberikan Rendra kabar. Nasib berkata lain, saat panggilan itu baru saja tersambung, ada bus dari arah kiri menabrak Keyla. Rendra yang mendengar suara hantaman benda keras diiringi teriakan Keyla langsung panik dan berusaha menghubungi Keyla lagi. Hp Keyla sudah tidak aktif. Rendra segera keluar rumah dan mengendarai mobil ke arah Jakarta untuk mencari Keyla. Lima menit Rendra mencari Keyla, tiba-tiba ada yang menghubungi Rendra. Ternyata dari pihak Rumah Sakit di kawasan Bandung. Mereka mengabarkan bahwa Keyla sedang kritis di ruang ICU. Rendra segera memutar arah ke rumah sakit tersebut dan menghubungi Rasya yang kebetulan lagi ada di Bandung juga.
Keadaan semakin kacau. Besok Intan dan keluarganya datang ke rumah, dan sekarang Keyla kritis di ICU. Rendra hanya bisa diam dan sesekali meneteskan air matanya. Rasya datang dan sedikit memberikan Rendra ketenangan. Rasya menyuruh Rendra untuk pulang dan menjelaskan semua ke ayahnya dan Rasya tetap di rumah sakit untuk menemani Keyla. Rendra menuruti kata-kata Rasya. Dia pulang ke rumah.

"Dari mana kamu, Ndra?" Tanya ayah
"Rumah sakit, Yah." Jawab Rendra lemas
"Siapa yang sakit?" Sambung Ibunya Rendra
"Keyla kecelakaan, dia kritis di ICU" kata Rendra sambil meneteskan air matanya
"Keyla pacar kamu?" Tanya ibu kaget
"Iya, Bu. Aku berniat mengajak Keyla ke rumah sebelum Intan datang, karena dia takut terlambat, dia naik motor, Bu. Dia ditabrak bus. Ini semua salah Rendra, Bu. Rendra yang memaksakan Keyla datang. Rendra cuma mau buktiin klo Rendra serius sama Keyla. Tapi..." Rendra tidak sanggup melanjutkan ceritanya.
"Gimana keadan Keyla sekarang? Orangtuanya sudah tau?" Tanya ayahnya Rendra
"Kritis, Yah. Dia belum sadar. Orangtuanya belum tau. Mungkin nanti aku sama Rasya yang akan bicara ke orangtuanya."
"Yasudah, kamu temani Keyla dulu sampai dia sadar. Makan malam bareng keluarga Intan ayah pending sampai kondis Keyla membaik" kata ayah dengan nada sedikit lembut
"Rendra janji yah, Rendra akan temani Keyla sampai selamanya. Bukan hanya saat dia sakit ini aja. Ini salah satu bukti klo kita benar-benar serius, Yah"
Rendra segera ke rumah sakit tersebut lagi. Ternyata Keyla masih tidak sadar. Rendra duduk di samping kasur Keyla sambil menggenggam tangan Keyla dan membisikkan semangat untuk pacarnya itu.
"Kamu kuat Key, kamu kuat. Perjuangan kita tinggal dikit lagi, Keyla. Ayah sudah mulai mengizinkan aku untuk menjaga kamu. Ayo Key, sadar. Ada aku dan Rasya disini yang ga sabar untuk cerita banyak Key sama kamu. Keyla, demi cinta kita Key. Aku mohon, bangun Key. Ayah sama Ibu sudah menunggu kita dirumah aku Key. Keyla, I love you so much, and always like that, Key."
Rendra terdiam sambil mengecup tangan Keyla yang masih juga belum sadar. Rendra dan Rasya tidak berhenti berdoa untuk Keyla.
Hari sudah mulai sore, tapi Keyla belum sadar juga. Rendra terus menerus memperhatikan wajah Keyla yang masih dengan kondisi kritis itu.
"Kamu manis, Key. Kamu anugrah terindah yang Tuhan kasih buat aku." Bisik Rendra sambil mengecup kening Keyla.
Entah keajaiban apa yang datang, Keyla sadar. Dia memanggil nama Rendra dan Rasya. Rendra langsung memanggil suster untuk mengecek keadaan Keyla.
"Subhanallah, dia sudah melewati masa kritisnya. Kondisinya sudah stabil." Kata dokter dengan wajah bahagia.
Rendra dan Rasya tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka hanya bisa tersenyum bahagia bahkan sampai sujud syukur.
Tuhan dan cinta yang kali ini memberikan keajaiban dan kekuatan untuk Keyla. Doa dan semangat yang tidak terputus dari dua orang yang sangat dicintai Keyla membuat Keyla tetap bertahan dan memilih untuk hidup. Keyla memang bukan wanita yang lemah, bukan wanita yang mudah menyerah. Walaupun dia sering mengeluh tentang masalah percintaan, dalam hati Keyla selalu berkata, "semangat Key, baru gini doang. Bisa bisa!" Itu yang membuat Keyla semangat.

Masalah perjodohan ini menurut Keyla adalah masalah yang membuat dia sangat kacau. Mungkin lebih sakit dari perselingkuhan. Keyla menyadari dia tidak seperti apa yang orangtuanya Rendra inginkan. Keyla bukan wanita yang memiliki kelebihan khusus. Sedangkan ayahnya Rendra adalah seorang yang keras. Kalau dia berkata A, ya harus A. Keyla memang belum bisa menerima kenyataan pait itu. Dia masih berharap suatu hari, disaat dia bangun, ternyata semua mimpi. Tapi tidak mungkin. Ini kejadian nyata. Yang ada diotaknya sekarang hanya rasa takut, takut harus menjalani dengan orang yang salah.

"Keyla, makan dulu yuk sayang" kata Rasya sambil mengarahkan sesuap nasi ke arah mulut Keyla.
"Rendra mana, Sya? Lagi sama intan ya?" Tanya Keyla lemas.
"Engga, Key. Dia lagi ke Jakarta. Bilang sama si Bunda keadaan kamu. Sekalian ambilin baju-baju kamu."
"Bunda udah tau? Terus dia gapapa kan?"
"Plis deh Key. Yang ada Bunda yang nanyu kaya gitu. Rendra bilang kondisi lo udah stabil kok. Tinggal butuh istirahat aja. Jadi Bunda ga terlalu khawatir."
"Oh, syukurlah." Jawab Keyla sedikit tenang sambil melanjutkan makannya.

"Keyla cantik" sapa Rendra dari arah pintu sambil membawa setangkai mawar merah. "Ini buat peri cantikku. Biar cepet sembuh dan bisa ketawa bareng lagi."
"Aduh Rendra, jadi terharu deh aku hehe makasih ya Ndra. Kamu dari Jakarta nih? Bunda gimana? Mmmm Intan jadi dateng?"
"Bunda bilang, titip pesen aja. Dia belom bisa kesini Key. Katanya kamu istirahat aja. Gak usah mikirin keadaan di Jakarta. Semua baik-baik aja kok. Masalah Intan, dia ga jadi dateng sayang. Makanya kamu senbuh. Biar cepetan ke rumah aku." Jawab Rendra meyakinkan Keyla. Keyla hanya membalas dengan sebuah senyuman. Keyla tau, masalah ini belum selesai.

Hari sudah malam, Rendra kembali ke rumah untuk ganti pakaian dan bertemu orangtua.
"Gimana Ndra keadaan Keyla?" Tanya ibunya Rendra
"Alhamdulillah, Bu, kondisinya udah stabil. Dia udah sadar."
"Yang kuat ya, Ndra. Ibu tau perasaan kamu sekarang. Perjuangan kamu dan Keyla pasti membuat ayah kamu luluh. Percaya sama ibu."
"Semoga ya bu. Rendra ga berharap banyak, bu. Rendra cuma mau Keyla cepet sembuh, bu. Ini semua karena Rendra. Rendra yang maksa dia buat ke Bandung. Yaudah, Bu, Rendra ke kamar dulu ya." Rendra langsung berjalan ke arah kamarnya. Rendra masih terlihat sangan sedih dan tidak bersemangat. Kali ini Rendra tidak memikirkan perjidihan itu lagi. Dia cuma khawatir akan kondisi Keyla.

Dua minggu sudah Keyla di rawat di rumah sakit. Kondisinya jauh lebih membaik. Dia sudah bisa berdiri dan berjalan walau masih tertatih-tatih. Keyla tetap optimis untuk bisa pulih kembali. Sedangkan Rendra, dia tidak berhenti untuk meyakinkan ayahnya kalau Keyla adalah yang terbaik. Sempat sesekali ayah terlihat sedikit luluh, tapi tetap belum mengizinkan. Setiap hari Rendra mencaritakan kondisi Keyla ke orangtuanya. Menceritakan semua kebaikan Keyla selama mereka berpacaran.

"Kalau Keyla sudah boleh pulang, ajak dia kesini. Biar dia istirahat disini dulu" kata ayah dengan nada datar.
"Beneran, Yah? Makasih ayah. Aku tau ayah belum setuju, tapi aku tau ayah sudah mulai menghawatirkan Keyla." Rendra kaget dengan kalimat yang ayah ucapkan. Wajahnya berubah menjadi sangat bahagia. Kebahagiaan yang sudah ditunggu dari dua minggu yang lalu.

Keyla sudah diizinkan keluar dari rumah sakit. Kondisinya sudah membaik hanya saja sekarang dia harus berjalan dibantu dengan kursi roda. Dia belum mampu berjalan dengan baik karena keretakan di bagian tulang kakinya. Keyla kaget saat mengetahui dia dibawa ke rumah Rendra.
"Kenapa kesini, Ndra? Aku takut. Aku belum siap." Tanya Keyla sedikit panik.
"Ayah yang nyuruh kamu istirahat disini." Jawab Rendra sambil senyum.

Keyla disambut baik oleh keluarga Rendra. Ketakutan Keyla berubah menjadi sebuah kebahagiaan. Keyla di persilakan untuk istirahat di kamar yang sudah disiapkan. Ibunya Rendra bersikap sangat lembut seperti memperlakukan anaknya sendiri. Ayahnya, walaupun tidak bersikap lembut, tapi dia menunjukkan perhatiannya. Seminggu keyla tinggal di rumah Rendra sampai kondisinya benar-benar pulih. Dia sudah bisa berjalan dengan baik. Dia sudah bisa tertawa lagi.

"Rendra, Keyla, ada yang ingin ayah bicarakan." Kata ayah cukup membuat Keyla terkejut.
Keyla dan Rendra jalan mendekati ayah.
"Masalah Intan" kata ayah. Keyla langsung menundukkan kepala dan terlihat sedih, sesuatu yang buruk akan terjadi, pikirnya.
"Ndra, kemaren ayah abis ketemu orangtua Intan. Ayah udah ceritain semua. Kamu benar-benar sayang Keyla kan, Ndra? Keyla juga sayang sama Rendra?" Lanjut ayah
"Iya, Om. Keyla sayang sama Rendra dan Keyla juga yakin Rendra sayang sama Keyla. Iya kan, Ndra?" Tanya Keyla. Rendra hanya mengangguk.
"Intan memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Belanda. Ayah tau kok long distance itu gak enak dan ga mudah. Jadi, ayah batalkan rencana buat menjodohkan kalian. Ayah juga tau kok, cinta kalian itu kuat. Sekeras apapun ayah misahin kalian, hasilnya akan membuat keadaan semakin buruk. Maafin ayah ya Rendra, Keyla"
Rendra dan Keyla benar-benar kehabisan kata-kata. Mereka hanya tersenyum bahagia dan berterimakasih kepada ayahnya.

Esok harinya, Rendra mengantarkan Keyla kembali ke Jakarta dengan membawa kebahagiaan yang tiada tara.
"Cinta adalah pengorbanan. Dengan pengorbanan, cinta bisa membuat seseorang yang sangat keras menjadi luluh. Cinta akan berakhir bahagia. Tapi bahagia di waktu yang tepat" kata Keyla dalam hati.

5 comments:

  1. Peluang bisnis 2016 yang pasti pasti aja.
    Mau Motor, Mobil, Rumah, Lunas Hutang, Keperluan Sekolah, Nikah , traveling, Umrah, Pergi Haji ??? ??

    peluang bisnis spektakuler awal th 2016... yaitu dengan membeli asuransi Hario Siaga dari MNCLife seharga Rp 255.000 Cukup Sekali saja, Anda pendapatkan proteksi kecelakaan (kematian & Rawat jalan, Inap).. serta Anda mempunyai Hak Bisnis dengan hasil Rp 12 Milyar dalam 1 siklus (6 bulan), hai Rp 12M berkali kali.....

    Lindungi jiwa dan orang yang anda sayangi mulai hari ini dengan hanya Rp 255.000 anda bisa menghasilkan Rp 12M...dalam masa 6 bulan... sekarang juga buka smartphone anda tulis
    http://www.suksesonline.com/suksesgogo
    bagi yang sayang keluarga dan mau cari tambahan uang tanpa mengganggu usaha pertama anda + proteksi jiwa senilai 33juta

    ReplyDelete
  2. Peluang bisnis 2016 yang pasti pasti aja.
    Mau Motor, Mobil, Rumah, Lunas Hutang, Keperluan Sekolah, Nikah , traveling, Umrah, Pergi Haji ??? ??

    peluang bisnis spektakuler awal th 2016... yaitu dengan membeli asuransi Hario Siaga dari MNCLife seharga Rp 255.000 Cukup Sekali saja, Anda pendapatkan proteksi kecelakaan (kematian & Rawat jalan, Inap).. serta Anda mempunyai Hak Bisnis dengan hasil Rp 12 Milyar dalam 1 siklus (6 bulan), hai Rp 12M berkali kali.....

    Lindungi jiwa dan orang yang anda sayangi mulai hari ini dengan hanya Rp 255.000 anda bisa menghasilkan Rp 12M...dalam masa 6 bulan... sekarang juga buka smartphone anda tulis
    http://www.suksesonline.com/suksesgogo
    bagi yang sayang keluarga dan mau cari tambahan uang tanpa mengganggu usaha pertama anda + proteksi jiwa senilai 33juta

    ReplyDelete
  3. Contentnya sangat bagus dan bermanfaat sekali, terima kasih :)

    🔷 Perguruan Tinggi Indonesia Mandiri (PTIM) 🔷
    STMIK IM & STAN IM
    Menerima mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018
    1. Teknik Informatika (S1) Terakreditasi BAN PT
    2. Sistem Informasi (S1) Terakreditasi BAN PT
    3. Manajemen (S1) Terakreditasi BAN PT
    4. Akuntansi (S1) Terakreditasi BAN PT
    Kelas Reguler dan Karyawan
    👉 Jenjang S1 kelas Reguler ditempuh dalam 8 Semester (3,5 Tahun)
    👉 Jenjang S1 kelas Karyawan A dan Kelas Karyawan B ditempuh dalam 8 Semester (2,7 tahun), 1 semester = 4 Bulan (Tri Semester).
    📝 Pendaftaran :
    👉 Kelas Reguler
    👉 Kelas Karyawan

    Info lengkap :
    🌎 www.imandiri.id/pmb
    🌎www.stmik-im.ac.id
    🌎www.stan-im.ac.id
    Telp : (022) 7272672 | (022) 7208180
    Fax : (022) 7271693
    WhatsApp : 082211888879
    Email : Info@stmik-im.ac.id, Info@stan-im.ac.id
    🏡 Jl. Jakarta No. 79 Bandung 40272
    Jawa Barat – Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk, commentarna tong kitu teuing.. Rada ditambahan lol :v

      Delete
  4. Wihh "Cinta adalah pengorbanan. Dengan pengorbanan, cinta bisa membuat seseorang yang sangat keras menjadi luluh. Cinta akan berakhir bahagia. Tapi bahagia di waktu yang tepat"

    suka banget kutipannya >__<

    Semoga jadi penulis yang sukses.. :)

    Ikut promosi yaa.. :D #feedback

    🔷 Perguruan Tinggi Indonesia Mandiri (PTIM) 🔷
    STMIK IM & STAN IM
    Menerima mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018
    1. Teknik Informatika (S1) Terakreditasi BAN PT
    2. Sistem Informasi (S1) Terakreditasi BAN PT
    3. Manajemen (S1) Terakreditasi BAN PT
    4. Akuntansi (S1) Terakreditasi BAN PT
    Kelas Reguler dan Karyawan
    👉 Jenjang S1 kelas Reguler ditempuh dalam 8 Semester (3,5 Tahun)
    👉 Jenjang S1 kelas Karyawan A dan Kelas Karyawan B ditempuh dalam 8 Semester (2,7 tahun), 1 semester = 4 Bulan (Tri Semester).
    📝 Pendaftaran :
    👉 Kelas Reguler
    👉 Kelas Karyawan
    Info lengkap :
    🌎 www.imandiri.id/pmb
    🌎 www.stmik-im.ac.id
    🌎 www.stan-im.ac.id
    Telp : (022) 7272672 | (022) 7208180
    Fax : (022) 7271693
    WhatsApp : 082211888879
    Email : Info@stmik-im.ac.id, Info@stan-im.ac.id
    🏡 Jl. Jakarta No. 79 Bandung 40272
    Jawa Barat – Indonesia

    ReplyDelete