Tuesday, October 11, 2011

seorang anak di stasiun

Ada lagi tulisan yang sedikit menarik perhatian saya. Kisah tentang satu anak yang pernah saya temui di stasiun bogor sekitar bulan Desember 2009, bernama Alvian Ramadhan.

Seorang anak laki-laki, berusia kira-kira 9-10 tahun, tepatnya dia duduk di kelas 3 SD. Dia bersekolah di salah satu SD di Bogor (maaf lupa namanya). Anak yang sangat pintar, hebat, berani, ceria, dan mandiri. Diusiar yang bisa dibilang masih sangat kecil, dia sudah harus hidup mandiri dengan berjualan aksesoris rambut titipan orang di stasiun bogor. Berjualan keliling dengan membawa sekantong plastik hitam berisi bando dan aneka jepitan.
Dia ditinggal orangtuanya ke arab untuk kerja menjadi TKI (ayahnya) dan TKW (ibunya). Tinggal bersama kakanya yang kerja di minimarket di stasiun bogor dan 2 adiknya yang kembar dan masih balita. tiap hari dia makan sehari sekali, itupun nunggu makanan dari kakanya.
dia mulai berjualan dari siang (pulang sekolah) sampai malam. dia anak yang sangat pintar berbicara. cara berbicaranya seperti orang pintar. anaknya baik, manis, ceria, tidak terlihat beban sama sekali dalam hidupnya yang sebenarnya cukup berat. dia sudah bisa memegang prinsipnya, HEBAT!! satu kata yang bisa menggambarkan dia.

ALFIAN RAMADHAN, tetaplah jadi anak yang hebat. jangan berubah menjadi berandalan stasiun nantinya. kita harap, 5 tahun lagi kita bertemu dan kamu sudah menjadi anak yang mempunyai nasib kehidupan yang jauh lebih baik. we proud of you, alfian ramadhan!!

Maaf kalau tulisannya berantakan. Tidak bermaksud untuk membicarakan orang. hanya ingin berbagi dan bisa diambil hikmah dari kegigihan dan kedewasaan Alfian :) 

No comments:

Post a Comment